Tokek atau Gekko gecko adalah reftil seperti cicak besar dari suku Gekkonidae. Dalam lidah Sunda disebut tokék, orang Jawa memanggilnya tekék atau téko, kalau di Inggris dikenal dengan tucktoo atau tokay gecko.

Mereka tersebar di berbagai pulau di Indonesia, di antaranya : Jawa, Lombok, Sulawesi, Sumatera, dan Flores. Dapat juga ditemui di Kepulauan Filipina, Myanmar, Thailand, Bangladesh, Semenanjung Malaya, Tiongkok, Nepal, India Timur, dan daerah lainnya.
Misalnya di Madagaskar dikenal sebutan tucktoo ekor setan yang mampu melakukan kamuflase dengan sempurna dengan memfungsikan ekornya meniru daun untuk melakukan pertahanan diri.

Tokék banyak ditemui di rumah penduduk, terutama daerah pedesaan dan tepi hutan. Bisa juga berada di pohon-pohon pekarangan. Hidup dengan memburu mangsa yang berukuran lebih kecil dari tubuh mereka, sejenis serangga, tikus, burung, dan cicak.

Dari atas dahan pohon, hewan ini dapat berlari cepat untuk mengejar buruannya. Dia termasuk predator yang cukup agresif, apalagi ketika malam hari. Sementara di siang hari, tekék ini selalu bersembunyi di sela-sela atap rumah, lubang bebatuan, lubang kayu atau pohon.

Cara berkembang biak cicak besar ini dengan bertelur, berjumlah sepasang dan berlekatan. Telur itu disimpan di lubang-lubang, seperti retakan batu, celah atap, belakang almari rumah, dan lubang-lubang pohon. Setelah kurun waktu 2 bulan lebih, baru telur itu akan menetas.



Keistimewaan Tokek

Tokek yang berbentuk seperti cicak yang sering Anda lihat berjalan menempel di dinding tembok, memiliki keistimewaan-keistimewaan.

1. Pengobatan tradisional di Cina menggunakan organ tubuhnya sebagai anti-tumor. Terdapat zat aktif yang meningkatkan kekebalan tubuh suatu organisme. Serta mampu membunuh semua faktor menyebab kanker dan tumor, utamanya tumor dalam sistem pencernaan.
2. Anti bodi dalam tubuhnya mampu menetralisir racun yang menimbulkan alergi dalam tubuh manusia, seperti gatal-gatal dan asma.
3. Pangkal ekornya mampu meregenerasi sel dan bermanfaat memulihkan sel tubuh yang rusak karena sakit.
4. Sebagian masyarakat mempercayai khasiatnya untuk meningkatkan vitalitas pria setelah seharian bekerja, terutama gairah seks pria.
5. Dalam dunia supranatural, dia menjadi media untuk mencari jodoh, ilmu kanuragan, ramuan ilmu santet, dan sesembahan roh-roh halus, terutama bagi yang memelihara makhluk halus tertentu.
6. Dia termasuk hewan pembawa hoki. Mitosnya, kalau mendengar suaranya sejumlah 7 sampai 9 kali, maka Anda akan bernasib baik!



Tokek dan Teknologi

Selain dari berbagai keistimewaan di atas, tokay gecko menginspirasi para ilmuwan untuk menciptakan lem sintesis berteknologi a self-cleaning dry adhesive. Lem pertama di dunia yang mampu membersihkan kotoran dan debu dengan sendiri.

Tak seperti isolasi yang tak terpakai lagi ketika terkena debu. Kinerja lem ini diyakini mampu menempel di luar angkasa, di dalam air, dan sangat berguna pada teknologi super konduktor.

Teknologi ini terinspirasi dari kemampuan menempel pada setiap kaki téko yang memiliki sekitar 500.000 bulu halus. Setiap ratusan sampai ribuan spatulae (ujung bulu halus) dari kakinya akan menempel dan berinteraksi pada permukaan bidang secara molekuler (gaya van der waals).

Dari sudut bulu halus ini terdapat kekuatan mengontrol tempel-lepas pada kakinya. Dan kaki binatang ini selalu bersih karena mampu mengibaskan setiap kotoran yang menempel dari bulu-bulu halus itu.

Ilmuwan terinspirasi pula untuk mewujudkan robot yang mampu bergerak di segala medan dan aneka permukaan bidang. Robot ini digunakan untuk tugas penyelamatan korban bencana.

Lalu, mengapa tiba-tiba tokek banyak dicari dengan harga selangit?

Jawabannya, karena tokék yang berbobot lebih dari 3 ons, bagian empedu dan lidahnya dipercaya bisa meningkatkan kekebalan tubuh yang mengidap penyakit HIV/AIDS. Apakah anda percaya?

Dengan berbagai manfaat tokek untuk pengobatan manusia, kita tetap harus menjaga kelestarian binatang ini.
sumber : anneahira.com